Karapan Sapi Akan Dirancang Menjadi Tujuan Pariwisata Indonesia
Pamekasan, 19/10 - Kebudayaan asli masyarakat Madura yang sudah mendunia yakni karapan sapi, kedepan akan dirancang untuk menjadi salah satu pariwisata kebudaan Indonesia yang diperkenalkan kepada masyarakat dunia.
Kepala Badan Kordinasi Wilayah (Bakorwil) 1V Pamekasan Jonathan Junianto mengatakan, selama ini karapan sapi hanya menjadi ajang adu cepat sapi Madura yang sudah membudaya, tetapi tidak dikemas dan dipasarkan dengan baik sebagai sebuah tujuan pariwisata di Jawa Timur bahkan Indonesia.
Sehingga, kata mantan sekretaris KPU Jatim itu, pihaknya akan melakukan evaluasi dan merancang agar karapan sapi dan kesenian sape sonok menjadi salah satu tujuan pariwisata di Jawa Timur.
"Kita akan evalusasi kelemahan-kelemahan apa dari yang sudah kita laksanakan sekarang, dan kita harapankan karapan sapi selanjutnya bentul-betul karapan sapi yang profesional. Sehingga informasi tentang karapan sapi, sape sonok bisa diinformasikan secara penuh kepada turis dan orang asing," katanya kepada sejumlah wartawan saat menyaksikan karapan sapi di stadion R.Soenarto Hadiwidjodjo Pamekasan, Madura, Jawa Timur. Minggu (19/10/14) pagi.
"Jadi karapan sapi ini betul-betul bisa dinikmati menjadi simbol pariwisata yang bisa dijual tetapi ini perlu pembenahan," timpalnya.
Diharapkan, karapan sapi ini menjadi simbol dari masyarakat Madura yang dikenal keseluruh manca negara. "Kita berharap ini menjadi simbol dari masyarakat Madura, karapan sapi juga bisa menjadi simbol dari Jwa Timur, mungkin juga Indonesia, itu harapan kami," tegasnya.
Kedepan, kata dia, Bakorwil IV Pamekasan akan merancang informasi secara utuh kepada para turis dan orang asing tentang kebudayaan masyarakat Madura itu.
Sebanyak 24 pasang sapi dari empat kabupaten yakni Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep ikut ambil bagian dalam karapan sapi pacu tersebut untuk menjadi juara dan mendapatkan piala Presiden secara bergilir.
Keenam pasang sapi dari masing-masing Kabupaten itu merupakan juara di penyisihan yang telah digelar sebelumnya, total peserta yang ikut dalam karapan sapi (Gubeng) yakni sebanyak 24 pasang sapi.
Nantinya dari 24 pasanga sapi itu akan dikelompokkan menjadi dua kelompok pemenang, yakni kelompok menang dan kelompok kalah dan piala Presiden itu akan diberikan kepad juara 1 di kelompok menang.
Berdasarkan pantauan mediamadura.com, meskipun karapan sapi digelar ditengah terik matahari yang menyengat dan debu yang menyelimuti stadion, tetapi ribuan penonton tetap menikmati adu kecepatan sapi pacu tersebut.
Untuk diketahui, pada penyelenggaraan Gubeng tahun 2013 lalu, Pasangan sapi Geng Motor, milik Agil, asal Sampang, berhasil merebut juara pertama dan berhak mendapatkan hadiah sebuah mobil Daihatsu Grand Max pikap serta piala Presiden bergilir.
Juara II diraih pasangan sapi Tolato, milik Sutrisno, asal Pamekasan. Ia berhak mendapatkan hadiah sepeda motor serta piala bergilir. Sedang pasangan sapi Gajah Mada, milik Rasid, Sumenep berada di urutan III dengan hadiah satu unit sepeda motor.
Untuk juara harapan I (golongan kalah), diraih pasangan sapi Dibuh, milik H Sahid, Sampang, juara harapan II diraih pasangan sapi Perwira, milik Nasiuddin, Pamekasan. Sementara juara harapan III diraih pasangan sapi Angin Timur, milik Subahri, asal Sampang.(EA/MM) (Media Madura)
Kepala Badan Kordinasi Wilayah (Bakorwil) 1V Pamekasan Jonathan Junianto mengatakan, selama ini karapan sapi hanya menjadi ajang adu cepat sapi Madura yang sudah membudaya, tetapi tidak dikemas dan dipasarkan dengan baik sebagai sebuah tujuan pariwisata di Jawa Timur bahkan Indonesia.
Sehingga, kata mantan sekretaris KPU Jatim itu, pihaknya akan melakukan evaluasi dan merancang agar karapan sapi dan kesenian sape sonok menjadi salah satu tujuan pariwisata di Jawa Timur.
"Kita akan evalusasi kelemahan-kelemahan apa dari yang sudah kita laksanakan sekarang, dan kita harapankan karapan sapi selanjutnya bentul-betul karapan sapi yang profesional. Sehingga informasi tentang karapan sapi, sape sonok bisa diinformasikan secara penuh kepada turis dan orang asing," katanya kepada sejumlah wartawan saat menyaksikan karapan sapi di stadion R.Soenarto Hadiwidjodjo Pamekasan, Madura, Jawa Timur. Minggu (19/10/14) pagi.
"Jadi karapan sapi ini betul-betul bisa dinikmati menjadi simbol pariwisata yang bisa dijual tetapi ini perlu pembenahan," timpalnya.
Diharapkan, karapan sapi ini menjadi simbol dari masyarakat Madura yang dikenal keseluruh manca negara. "Kita berharap ini menjadi simbol dari masyarakat Madura, karapan sapi juga bisa menjadi simbol dari Jwa Timur, mungkin juga Indonesia, itu harapan kami," tegasnya.
Kedepan, kata dia, Bakorwil IV Pamekasan akan merancang informasi secara utuh kepada para turis dan orang asing tentang kebudayaan masyarakat Madura itu.
Sebanyak 24 pasang sapi dari empat kabupaten yakni Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep ikut ambil bagian dalam karapan sapi pacu tersebut untuk menjadi juara dan mendapatkan piala Presiden secara bergilir.
Keenam pasang sapi dari masing-masing Kabupaten itu merupakan juara di penyisihan yang telah digelar sebelumnya, total peserta yang ikut dalam karapan sapi (Gubeng) yakni sebanyak 24 pasang sapi.
Nantinya dari 24 pasanga sapi itu akan dikelompokkan menjadi dua kelompok pemenang, yakni kelompok menang dan kelompok kalah dan piala Presiden itu akan diberikan kepad juara 1 di kelompok menang.
Berdasarkan pantauan mediamadura.com, meskipun karapan sapi digelar ditengah terik matahari yang menyengat dan debu yang menyelimuti stadion, tetapi ribuan penonton tetap menikmati adu kecepatan sapi pacu tersebut.
Untuk diketahui, pada penyelenggaraan Gubeng tahun 2013 lalu, Pasangan sapi Geng Motor, milik Agil, asal Sampang, berhasil merebut juara pertama dan berhak mendapatkan hadiah sebuah mobil Daihatsu Grand Max pikap serta piala Presiden bergilir.
Juara II diraih pasangan sapi Tolato, milik Sutrisno, asal Pamekasan. Ia berhak mendapatkan hadiah sepeda motor serta piala bergilir. Sedang pasangan sapi Gajah Mada, milik Rasid, Sumenep berada di urutan III dengan hadiah satu unit sepeda motor.
Untuk juara harapan I (golongan kalah), diraih pasangan sapi Dibuh, milik H Sahid, Sampang, juara harapan II diraih pasangan sapi Perwira, milik Nasiuddin, Pamekasan. Sementara juara harapan III diraih pasangan sapi Angin Timur, milik Subahri, asal Sampang.(EA/MM) (Media Madura)
Visit Pamekasan "Pesona Madura" 2014 |
Post a Comment