Header Ads

stop peredaran rokok ilegal

25 Dari 27 ODHA Disebabkan Hubungan Seksual

PAMEKASAN – Wajar jika Pemkab Pamekasan gencar merazia sejumlah lokasi yang ditengarai dijadikan tempat prostitusi. Pasalnya, seks bebas menjadi penyebab paling tinggi penularan HIV/AIDS di kota Gerbang Salam.

Berdasarkan data di RSUD dr Slamet Martodirdjo, dari 27 ODHA (orang dengan HIV/AIDS), 25 penderita tertular akibat hubungan seksual. Sementara dua sisanya disebabkan jarum suntik. Informasi tersebut diungkapkan Direktur RSUD dr Slamet Martodirdjo dr Farid Anwar melalui Konselor Voluntary Counseling Testing (VCT) dan Care Support Treatment (CST) Puteri Qotrina Biyadhie kemarin (11/11).

grafis odha copy”Penyakit AIDS itu menular disebabkan empat hal. Yakni, kontaminasi patogen melalui darah, sebab air susu ibu (ASI), cairan vagina, dan cairan mani. Yang kami tangani sebab ketiga dan keempat itu, yakni hubungan seksual,” papar Puteri Qotrina Biyadhie yang biasa dipanggil Nina itu.

Nina berharap masyarakat mau peduli dengan seks aman. Di antaranya, tidak melakukan seks bebas dan tidak berganti-ganti pasangan. Menurut dia, penderita AIDS tidak harus perempuan yang berganti-ganti laki-laki. Bisa saja perempuan baik-baik tertular dari suaminya yang sering ”jajan” di luar.

”Selama ini stigma di masyarakat, setiap ada perempuan yang terjangkit virus AIDS selalu diidentikkan dengan perempuan tidak benar. Padahal, bisa jadi dia tertular dari suaminya. Stigma ini perlu diubah agar penderita AIDS tidak semakin terkucilkan,” tambah Nina.

Dikatakan, AIDS tidak bisa diobati. Rumah sakit hanya bisa menangani dampak oportunis dari AIDS seperti penurunan kekebalan tubuh. ”Lakukan seks aman, setia dan tidak gonta-ganti pasangan. Sebab, sekali tertular AIDS, bisa menular ke istri atau suaminya. Bahkan, anak-anaknya bisa ikut terjangkiti,” terangnya.

Terkait asal penderita AIDS yang ditangani RSUD dr Slamet Martodirdjo, Nina mengatakan pasien asal Pamekasan sebanyak 23 orang, Sampang 2 orang, dan Sumenep 2 orang. Sejauh ini belum ada pasien dari Bangkalan. Menurut Nina, rata-rata pasien dari Bangkalan langsung berobat ke Surabaya.

”Dari bulan Januari sampai November, pasien AIDS yang ditangani RSUD sebanyak 27 orang. Tertinggi yang berobat di sini dari Pamekasan, yakni sebanyak 23 pasien. Kalau asal kecamatannya macam-macam, menyebar di Pamekasan,” ungkap Nina. (mam/fei) (radat madura)

Tidak ada komentar