Pupuk Langka, Petani Resah
PAMEKASAN – Sejumlah petani di Pamekasan resah. Sebab, pupuk bersubsidi di sejumlah lokasi mulai langka. Kalau pun ada, harganya melampaui harga eceran tertinggi (HET). ”Petani di Kecamatan Pakong, Proppo, Pademawu, dan Larangan mengaku kelangkaan pupuk terjadi sejak dua bulan lalu. Kalau pun ada, harganya mencapai Rp 120.000,” ujar salah seorang Anggota DPRD Pamekasan Samsuri.
Menurut Samsuri, pihaknya dalam waktu dekat berencana memanggil Ketua Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) Pamekasan untuk mendapatkan penjelasan mengenai kelangkaan pupuk tersebut. ”Sehingga, nanti diketahui apakah kuota pupuk memang tidak cukup atau malah ada oknum distributor yang bermain,” imbuh Anggota Komisi II DPRD Pamekasan itu.
Sementara itu, Alwi Beiq selaku ketua KP3 Pamekasan menegaskan bahwa pupuk saat ini tidak langka. Itu setelah, pihaknya melakukan kroscek ke bawah. Jika ada yang mengatakan pupuk langka, harus didukung data valid. ”Kami berterima kasih karena diberi informasi bahwa pupuk mulai langka. Tapi tolong, bantu kami dengan data valid agar mengetahui kelangkaan pupuk itu terjadi di kios mana,” katanya.
Jika memang terjadi kelangkaan pupuk, Alwi Beiq berjanji akan memberi sanksi tegas ke oknum kios yang terbukti melakukan pelangggaran. Jika pelanggaran dilakukan berulang kali, akan dicabut izinnya. ”Saat menggelar pertemuan dengan kios, distributor, dan kelompok tani (poktan), tidak ada kelangkaan pupuk. Mengenai harga pupuk melebihi HET, mungkin karena dihitung dengan ongkos transportasi,” tandasnya. (sin/yan) (radar madura)
Menurut Samsuri, pihaknya dalam waktu dekat berencana memanggil Ketua Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) Pamekasan untuk mendapatkan penjelasan mengenai kelangkaan pupuk tersebut. ”Sehingga, nanti diketahui apakah kuota pupuk memang tidak cukup atau malah ada oknum distributor yang bermain,” imbuh Anggota Komisi II DPRD Pamekasan itu.
Sementara itu, Alwi Beiq selaku ketua KP3 Pamekasan menegaskan bahwa pupuk saat ini tidak langka. Itu setelah, pihaknya melakukan kroscek ke bawah. Jika ada yang mengatakan pupuk langka, harus didukung data valid. ”Kami berterima kasih karena diberi informasi bahwa pupuk mulai langka. Tapi tolong, bantu kami dengan data valid agar mengetahui kelangkaan pupuk itu terjadi di kios mana,” katanya.
Jika memang terjadi kelangkaan pupuk, Alwi Beiq berjanji akan memberi sanksi tegas ke oknum kios yang terbukti melakukan pelangggaran. Jika pelanggaran dilakukan berulang kali, akan dicabut izinnya. ”Saat menggelar pertemuan dengan kios, distributor, dan kelompok tani (poktan), tidak ada kelangkaan pupuk. Mengenai harga pupuk melebihi HET, mungkin karena dihitung dengan ongkos transportasi,” tandasnya. (sin/yan) (radar madura)
Post a Comment