Header Ads

stop peredaran rokok ilegal

Banjir, DPRD Pamekasan: Ini bukan hanya Persoalan Nasi Bungkus

Pamekasan  - DPRD Pamekasan meminta Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) agar sigap mencegah terjadinya bencana dan tidak harus menunggu dan menanggulangi bencana.

Hal itu menyusul terjadinya banjir yang melanda satu desa dan tiga kelurahan, kecamatan Pamekasan, akibat luapan kali Jombang yang berawal dari kiriman air dari wilayah utara Pamekasan. Sehingga luapan tersebut menjadikan rumah warga dipenuhi banjir dengan ketinggian sekitar 40 hingga 60 centimeter (cm) atau setinggi lutut orang dewasa.

"Banjir di kawasan itu kan rutin (terjadi tiap tahun), kedepan perlu diperhatikan dan pemerintah harus lakukan langkah strategis. Sebab ini bukan hanya persoalan (bantuan) nasi bungkus," kata Muhammad Sahur, Sekretaris Komisi 4 DPRD Pamekasan, Kamis (05/02/2015).

Ditambahkan, seharusnya pemerintah melakukan pengerukan di sepanjang hilir kali jombang. Sehingga banjir bisa di antisipasi lebih awal. "Kalau misalkan tahun depan tetap (banjir), berarti pemerintah tidak tanggap menanggulangi itu," imbuhnya.

"Kalau dibiarkan begitu (tidak dilakukan pengerukan). Bisa-bisa simpang tiga di Gurem itu akan ambruk. Seharusnya pemerintah melakukan pencegahan lebih awal, daripada harus menunggu untuk menanggulanginya," ungkap politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Pamekasan itu.

Lebih lanjut ditegaskan, bila pemerintah dalam hal ini BPBD Pamekasan, menunggu banjir dan menyelesaikan dengan membagi-bagikan nasi bungkus. Justru itu tidak terlalu memberikan dampak positif. "Jauh lebih baik lakukan langkah strategis dan buat pencegahan," pungkasnya. [(beritajatim.com)]

Tidak ada komentar