Header Ads

stop peredaran rokok ilegal

Kisah Mahrai, Si Miskin Yang Diberi Harapan Palsu

Pamekasan – Sudah jatuh tertimpa tangga, hal itu mungkin yang dirasakan Mahrai (80), warga Dusun Tacempah Desa Plakpak Kecamatan Pegantenan Pamekasan.

Lelaki tua yang berfrofesi sebagai buruh tani tersebut pernah dijanjikan akan dapat bantuan rumah tidak layak huni (RTLH). Namun bukan dapat bantuan, malah harus terlilit hutang.

Mahrai mengaku senang ketika tahun 2012 ada aparat desa bersama Babinsa yang datang ke rumahnya untuk memberikan bantuan. Saat itu Mahrai diminta membuat pondasi rumah ukuran 3 x 4 meter.

Karena tidak punya uang, Mahrai pun meminjam uang kepada tetangganya untuk membeli 6 sak semen dan batu bata. Namun setelah ditunggu berbulan-bulan bantuan tak kunjung datang.

“Makanya saya terpaksa membangun kembali rumah saya yang sudah terlanjur dibongkar,” katanya, Sabtu (15/11/14).

Kondisi rumah Mahrai saat ini pun tak berubah. Masih berdinding bambu yang sudah bolong di beberapa titik. Bahkan sudah dimakan rayap. Tak ada pintu yang menutupi bagian depan rumahnya.

Di dalam rumah Mahrai hanya ada tiga ranjang yang dua diantaranya terbuat dari bambu. Di sisi timur ada satu buah lemari yang sudah tinggal rangka dan menjadi tempat menyimpan toples.

Dandim 0826 Pamekasan, Letkol Arm. Mawardi mengatakan bahwa akan melakukan peninjauan kembali kepada rumah yang bersangkutan. Bagaimana langkah selanjutnya masih menunggu hasil peninjauan. (Maduraconerner.co)

Tidak ada komentar