Ulama Minta Pola Pendidikan Pamekasan Seperti Pesantren
Ulama Pamekasan, Madura, meminta kepada Bupati Achmad Syafii agar pemkab menerapkan pola pendidikan di berbagai jenjang pendidikan seperti pola pendidikan di pondok pesantren.
Para ulama meminta agar siswa dan siswi yang ada di masing-masing sekolah di Kabupaten Pamekasan hendak dipisah dalam ruang kelas tersendiri, sehingga tidak bercampur baur sebagaimana selama ini.
Hal itu disampaikan ulama dalam pertemuan ulama-umara di Pendopo Ronggosukowati Pemkab Pamekasan Selasa (16/09/14) malam.
Menanggapi permintaan itu, Bupati Pamekasan Achmad Syafii mengatakan, usulan pemisahan antara siswa dan siswa di seluruh sekolah khususnya yang ada dibawah dinas pendidikan masih akan dilakukan kajian lebih lanjut.
“Ini nanti perlu kita diskusikan lebih lanjut, antara dinas terkait dewan pendidikan, kalau semua sudah sepakat nanti itu bisa dilaksanakan,” kata Syafii.
Usulan para ulama agar memisah siswa dan siswi dalam satu kelas itu, sebagai bentuk implementasi dari penerapan syariat Islam yang telah dicanangkan pemkab melalui program Gerakan Pembangunan Masyarakat Islam (Gerbang Salam).
Ulama dari berbagai pondok pesantren di Pamekasan ini berpendapat, sebagai kabupaten yang telah menerapkan Gerbang Salam, maka sewajarnya apabila pola pembelajaran di berbagai lembaga pendidikan di Pamekasan juga disesuaikan dengan syariat Islam. (Is/WM)
Para ulama meminta agar siswa dan siswi yang ada di masing-masing sekolah di Kabupaten Pamekasan hendak dipisah dalam ruang kelas tersendiri, sehingga tidak bercampur baur sebagaimana selama ini.
Hal itu disampaikan ulama dalam pertemuan ulama-umara di Pendopo Ronggosukowati Pemkab Pamekasan Selasa (16/09/14) malam.
Menanggapi permintaan itu, Bupati Pamekasan Achmad Syafii mengatakan, usulan pemisahan antara siswa dan siswa di seluruh sekolah khususnya yang ada dibawah dinas pendidikan masih akan dilakukan kajian lebih lanjut.
“Ini nanti perlu kita diskusikan lebih lanjut, antara dinas terkait dewan pendidikan, kalau semua sudah sepakat nanti itu bisa dilaksanakan,” kata Syafii.
Usulan para ulama agar memisah siswa dan siswi dalam satu kelas itu, sebagai bentuk implementasi dari penerapan syariat Islam yang telah dicanangkan pemkab melalui program Gerakan Pembangunan Masyarakat Islam (Gerbang Salam).
Ulama dari berbagai pondok pesantren di Pamekasan ini berpendapat, sebagai kabupaten yang telah menerapkan Gerbang Salam, maka sewajarnya apabila pola pembelajaran di berbagai lembaga pendidikan di Pamekasan juga disesuaikan dengan syariat Islam. (Is/WM)
Post a Comment