Kali Pertama di Madura, Peserta Sebut Spektakuler
PAMEKASAN – Pelatihan kewirausahaan yang dikemas dengan tajuk ”Pamekasan Young Entrepreneur Competition (PYEC)” yang digelar Maret lalu dan berkelanjutan hingga Oktober 2014, rupanya mendapat apresiasi yang sangat tinggi dari masyarakat Pamekasan. Terbukti, ratusan peserta yang ikut berpartisipasi dalam acara tersebut menganggap program PYEC adalah terobosan baru dan spektakuler.
Pembukaan PYEC yang digelar di Pendapa Ronggosukowati pada 8 Maret 2014 lalu itu, di-setting dengan mengedepankan keakraban. Di antara trainer dan peserta tidak ada batasan, namun tetap serius. Pemateri menyuguhkan berbagai macam permainan agar peserta tetap semangat saat mereka mulai tak konsentrasi. Bahkan, sesekali pemateri juga memberikan hadiah langsung kepada peserta yang dinilai layak.
Untuk hari pertama kegiatan, peserta mencapai kurang lebih 500 orang yang berasal dari 13 kecamatan di Pamekasan. Selanjutnya, pada hari kedua peserta diseleksi menjadi 200 orang, caranya, dengan menilai keseriusan peserta melalui proposal hidup yang ditugaskan. Kemudian pada hari ketiga, peserta diseleksi lagi menjadi 100 peserta berdasarkan penilaian para mentor dan pembina dari Universitas Ciputra.
Pada hari terakhir, mereka diseleksi lagi berdasarkan kinerja, keuletan, keseriusan, dan nilai dari pembuatan proposal menjadi 50 peserta. Nah, sesuai proposal rencana usahanya, ke 50 peserta itu dibantu modal usaha oleh Pemkab Pamekasan. Tentu saja, setelah mendapatkan modal usaha, mereka tidak dibiarkan begitu saja, melainkan terus diawasi, dievaluasi, dan dibina agar usaha yang dirintisnya terus berkembang.
Salah satu peserta asal Kecamatan Kota Pamekasan Gemala Kurbani, yang sempat diwawancarai saat itu mengatakan, PYEC yang dilaksanakan atas kerja sama JPRM dengan Pemkab Pamekasan serta Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS) merupakan acara yang spektakuler. Apalagi, kegiatan itu dilaksanakan di tengah menurunnya semangat pemuda dalam mengawal perubahan. (amr)
Pembukaan PYEC yang digelar di Pendapa Ronggosukowati pada 8 Maret 2014 lalu itu, di-setting dengan mengedepankan keakraban. Di antara trainer dan peserta tidak ada batasan, namun tetap serius. Pemateri menyuguhkan berbagai macam permainan agar peserta tetap semangat saat mereka mulai tak konsentrasi. Bahkan, sesekali pemateri juga memberikan hadiah langsung kepada peserta yang dinilai layak.
Untuk hari pertama kegiatan, peserta mencapai kurang lebih 500 orang yang berasal dari 13 kecamatan di Pamekasan. Selanjutnya, pada hari kedua peserta diseleksi menjadi 200 orang, caranya, dengan menilai keseriusan peserta melalui proposal hidup yang ditugaskan. Kemudian pada hari ketiga, peserta diseleksi lagi menjadi 100 peserta berdasarkan penilaian para mentor dan pembina dari Universitas Ciputra.
Pada hari terakhir, mereka diseleksi lagi berdasarkan kinerja, keuletan, keseriusan, dan nilai dari pembuatan proposal menjadi 50 peserta. Nah, sesuai proposal rencana usahanya, ke 50 peserta itu dibantu modal usaha oleh Pemkab Pamekasan. Tentu saja, setelah mendapatkan modal usaha, mereka tidak dibiarkan begitu saja, melainkan terus diawasi, dievaluasi, dan dibina agar usaha yang dirintisnya terus berkembang.
Salah satu peserta asal Kecamatan Kota Pamekasan Gemala Kurbani, yang sempat diwawancarai saat itu mengatakan, PYEC yang dilaksanakan atas kerja sama JPRM dengan Pemkab Pamekasan serta Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS) merupakan acara yang spektakuler. Apalagi, kegiatan itu dilaksanakan di tengah menurunnya semangat pemuda dalam mengawal perubahan. (amr)
Post a Comment