Museum Amburadul, Benda Bersejarah Terabaikan
PAMEKASAN – Kepedulian Pemkab Pamekasan terhadap kelestarian benda cagar budaya dinilai rendah. Hingga kini Kota Gerbang Salam belum memiliki museum yang layak sebagai tempat penyimpanan benda bersejarah. Pamekasan hanya memiliki rintisan museum.
Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Kebudayaan (Disporabud) Pamekasan Jon Julianto tak menampik keberadaan rintisan museum amburadul. Bahkan menurut dia, bangunan yang ada yakni areal Taman Arek Lancor tidak layak disebut museum.
”Itu tidak masuk kategori museum. Itu hanya rintisan. Pamekasan tidak punya museum. Makanya tidak layak disebut museum. Tolong jangan sebut itu sebagai museum,” ungkap Jon Julianto blak-blakan, kemarin (12/10).
Menurut Jon, disporabud sebenarnya telah melakukan permohonan bantuan pembangunan gedung museum kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Hanya saja, proposal permohonan bantuan itu terhenti karena kendala Pamekasan belum memiliki tanah untuk dibangun museum.
”Kami dulu mengajukan dana ke pemerintah provinsi. Ada program pembangunan museum tapi gagal dilaksanakan karena kami tidak punya tanah. Proposal permohonan itu tetap kami simpan,” kata dia.
Lebih lanjut, Jon menyatakan, pemkab berencana membangun museum dan gedung kesenian satu paket dengan perpustakaan daerah di Jalan Jokotole. Wacana tersebut sudah lama mengemuka tapi sampai saat ini belum terealisasi.
”Pak bupati ada rencana membangun gedung kesenian dan museum di belakang perpusda di Jalan Jokotole. Kami tentu sangat menyambut baik rencana itu,” tukasnya. (c11/hud) (radar)
Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Kebudayaan (Disporabud) Pamekasan Jon Julianto tak menampik keberadaan rintisan museum amburadul. Bahkan menurut dia, bangunan yang ada yakni areal Taman Arek Lancor tidak layak disebut museum.
”Itu tidak masuk kategori museum. Itu hanya rintisan. Pamekasan tidak punya museum. Makanya tidak layak disebut museum. Tolong jangan sebut itu sebagai museum,” ungkap Jon Julianto blak-blakan, kemarin (12/10).
Menurut Jon, disporabud sebenarnya telah melakukan permohonan bantuan pembangunan gedung museum kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Hanya saja, proposal permohonan bantuan itu terhenti karena kendala Pamekasan belum memiliki tanah untuk dibangun museum.
”Kami dulu mengajukan dana ke pemerintah provinsi. Ada program pembangunan museum tapi gagal dilaksanakan karena kami tidak punya tanah. Proposal permohonan itu tetap kami simpan,” kata dia.
Lebih lanjut, Jon menyatakan, pemkab berencana membangun museum dan gedung kesenian satu paket dengan perpustakaan daerah di Jalan Jokotole. Wacana tersebut sudah lama mengemuka tapi sampai saat ini belum terealisasi.
”Pak bupati ada rencana membangun gedung kesenian dan museum di belakang perpusda di Jalan Jokotole. Kami tentu sangat menyambut baik rencana itu,” tukasnya. (c11/hud) (radar)
Post a Comment