Header Ads

stop peredaran rokok ilegal

Mengunjungi Penampungan Penderita Gangguan Jiwa di Ponpes Nurul Jadid

PAMEKASAN - Keikhlasan pengurus Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Jadid merawat dan menyembuhkan orang gila belum tentu dimiliki semua orang. Berkat keikhlasan dan ilmu supranatural yang dimiliki, para pengurus ponpes yang berada di Dusun Jambul, Desa Tanjung, Kecamatan Pademawu, itu berhasil menyembuhkan 39 orang gila selama enam tahun.

Bertemu dengan penderita gangguan jiwa di jalanan merupakan sesuatu yang lumrah. Banyak yang tidak peduli dengan orang gila di jalanan. Tapi tidak demikian dengan Ponpes Nurul Jadid.

Puluhan orang gila ditampung, dirawat, dan diberi makan di ponpes yang berjarak kurang lebih 20 kilometer di timur Kota Pamekasan itu. Para pengurus ponpes sudah terbiasa merawat orang gila seperti keluarganya sendiri.

Menyuapi bahkan membuang hajat orang-orang gila sudah merupakan pekerjaan sehari-hari para pengurus Ponpes Nurul Jadid. Merawat orang gila dilakukan ponpes yang juga mempunyai puluhan santri tersebut sejak enam tahun lalu.

Suka duka banyak dialami para pengurus ponpes. Maklum, yang dilayani adalah orang yang mengalami gangguan jiwa, seperti menangani orang gila yang lari dari penampungan dan orang gila yang mengancam keselamatan warga.

Sebanyak 39 orang gila telah disembuhkan oleh pengurus Ponpes Nurul Jadid. Puluhan orang gila itu bisa normal seperti sedia kala. Bahkan di antara mereka ada yang dinikahkan dengan warga setempat.

”Selama enam tahun kami berhasil menyembuhkan 39 dari 60 orang gila. Sekarang hanya tersisa 21 orang gila. Bagi yang sudah sembuh total dipersilakan pulang,” kata Fendi, 22, salah seorang pengurus Ponpes Nurul Jadid.

Fendi bersama teman-teman pengurus ponpes lainnya mengaku ikhlas melayani dan merawat orang gila. Mereka tidak hanya merawat, para orang gila juga disembuhkan dengan kekuatan supranatural.

”Kami merawat orang gila dengan ikhlas. Meski mereka bukan saudara kami, kami merasa punya kewajiban membantu. Mereka juga mempunyai hak hidup normal,” tutur dia.

Orang gila juga mendapatkan suplai obat gratis dari puskesmas setempat. ”Kami juga membantu obat secara gratis. Menyembuhkan orang gila juga merupakan tanggung jawab kami,” tutur Ambarwati selaku kepala Puskesmas Sopa’ah. (*/hud) (radar)

Tidak ada komentar