Revitalisasi Budaya Baca
PAMEKASAN – Kesadaran generasi muda untuk membaca kian memprihatinkan. Semangat baca sudah mulai bergeser menjadi budaya menonton. Kian banyaknya tayangan televisi yang tidak mendidik semakin meracuni anak bangsa sehingga mereka kehilangan hasrat membaca.
Peneliti Center for Social and Political Studies (CSPS) Pamekasan Achmad Wiyono mengungkapkan, saat ini generasi muda lebih banyak yang menonton televisi dibanding membaca buku. ”Budaya baca generasi muda sudah terkikis. Zaman 1980-an kami masih sering menyaksikan anak-anak sepulang mengaji di surau langsung muthalaah (belajar). Tapi anak-anak sekarang hanya belajar di sekolah. Ini ironis,” katanya, kemarin (21/11).
Tak pelak, dalam kondisi seperti ini, para orang tua dituntut lebih maksimal mendidik anak-anaknya. Pilihan sekolah juga menentukan masa depan anak agar semangat belajar dan memiliki minat baca yang tinggi.
”Kalau mondok atau sekolah di tempat favorit dan ikut bimbel masih lumayan karena anak-anak ada yang mendampingi belajar. Tapi kalau anak-anak sudah di rumah, belajarnya tidak terarah. Butuh kesadaran membaca yang tinggi demi terciptanya generasi bangsa yang berkualitas,” tegas Wiyono. (mam/hud) (radarmadura)
Peneliti Center for Social and Political Studies (CSPS) Pamekasan Achmad Wiyono mengungkapkan, saat ini generasi muda lebih banyak yang menonton televisi dibanding membaca buku. ”Budaya baca generasi muda sudah terkikis. Zaman 1980-an kami masih sering menyaksikan anak-anak sepulang mengaji di surau langsung muthalaah (belajar). Tapi anak-anak sekarang hanya belajar di sekolah. Ini ironis,” katanya, kemarin (21/11).
Tak pelak, dalam kondisi seperti ini, para orang tua dituntut lebih maksimal mendidik anak-anaknya. Pilihan sekolah juga menentukan masa depan anak agar semangat belajar dan memiliki minat baca yang tinggi.
”Kalau mondok atau sekolah di tempat favorit dan ikut bimbel masih lumayan karena anak-anak ada yang mendampingi belajar. Tapi kalau anak-anak sudah di rumah, belajarnya tidak terarah. Butuh kesadaran membaca yang tinggi demi terciptanya generasi bangsa yang berkualitas,” tegas Wiyono. (mam/hud) (radarmadura)
Post a Comment