TANEAN LANJHENG dan GOTONG ROYONG
Permukiman tradisional Madura
adalah kumpulan dari beberapa rumah yang terdiri atas beberapa kepala keluarga
yang masih terikat dalam suatu ikatan keluarga, Letaknya susunan rumahnya pun terbilang
cukup dekat antara rumah satu dan rumah lainnya, Biasanya hanya dibatasi oleh
pakarangan (kalau dalam bahasa indonesia biasanya disebut pekarangan) atau
sumur, sumur itupun terdapat suatu filosofi tersendiri yaitu berarti
kebersamaan dan gotong royong mungkin kalian masih penasaran arti sumur
tersebut, di Madura suatu sumur adalah hal yang sangat berarti karena faktor
lingkungan Madura yang beriklim tropis sehingga mata air sulit dijumpai maka
dari itu masyarakat Madura sering bergotong royong menggali sumur bersama
dengan cara bergotong royong secara tidak langsung terbentuklah suatu
kebersamaan ketika bergotong royong dalam pembuatan sumur tersebut, ketika
sumur itu jadi maka sumurpun dipakai bersama.
Dalam
tanean lanjeng biasanya sumur terdapat di paling ujung barat atau dekat langgar
yaitu dekat rumah pangaseppoh atau orang yang dituakan dalam suatu rantai
ikatan keluarga, mungkin kalian masih bingung mengapa ada susunan rumah yang
mempengaruhi mata angin?
Susunan
rumah dalam tanean lanjeng disusun berdasarkan susunan dalam keluarga. Yaitu
mata angin Barat-timur adalah arah yang menunjukan urutan tua sampai muda,
dengan susunan rumah seperti ini dapat menciptakan rasa kekeluargaan sangat
erat karena setiap kita pergi ke langggar untuk sholat atau pergi ke sumur
secara tidak langsung kita pasti menuju arat barat yang artinya kita menuju
rumah sesepuh dan dalam perjalanan menuju kearah barat pasti kita akan
melewati beberapa rumah yang ditempati oleh orang yang lebih tua dari kita dan
dalam adat di Madura kalau kita bertemu sama orang yang ;ebih tua dari kita
biasanya kita wajib nyongkem yaitu berjabat tangan sambil dicium tangan orang
yang lebih tua dari kita.
Posisi
barat adalah posisi tempat rumah pangaseppoh atau di Madura biasa disebut
Tongguh dan rumah sebelah timurnya adalah rumah anaknya dan jika anaknya punya
anak lagi dan sudah berkeluarga maka akan dibuatkan lagi sebuah rumah pas
sebelah timurnya rumah bapaknya dan begitu seterusnnya, jika sudah terlalu
cukup panjang maka bisa berhadap-hadapan dengan rumah pangaseppoh dan begitu
juga seterusnya kearah ketimur.
Tanean adalah pusat kegiatan
dari masyarakat Madura karena berbagai kegiatan banyak dilakukan di tanean
seperti menjemur padi,jagung dan hasil tani lainnya atau menjemur burung, biasanya
selama menjemur hasil bumi masyarakat Madura duduk-duduk di langgar yang
terletak di ujung barat sambil bercanda-canda tawa dengan keluarga lainnya
Langgar
di Madura merupakan sesuatu yang sangat penting karena di Madura adalah
penganut agama yang sangat teguh jadi langgar merupakan simbol ketaatan
masyarakat Madura dalam beragama sehingga letaknya pun dibarat yang artinya
dalam Islam adalah menghadap arah kiblat selain itu fungsi langgar bukan hanya
digunakan sebagai tempat ibadah tapi digunakan berbagai kegiatan misalnya
menjaga ternak atau menjaga hasil bumi misalnya padi atau jagung yang dijemur
di tanean lanjeng selain itu langgar digunakan untuk mengawasi perempuan dan
langgar juga digunakan tempat untuk menerima tamu laki-laki dan tempat tidur tamu
laki-laki yang menginap karena di Madura perempuan itu harus dijaga dan
dihormati jadi perempuan tidak boleh menerima tamu laki-laki dan jika tidak ada
suami atau bapak ketika lagi ada tamu laki-laki maka cukup menyaut saja dari
dalam sehingga tamu laki-laki itu tahu kalau di dalam rumah tidak ada
laki-lakinya
Post a Comment