Header Ads

stop peredaran rokok ilegal

Desak Evaluasi Program JKN, Ditengarai Tidak Tepat Sasaran

PAMEKASAN – Ketua Komisi I DPRD Pamekasan Ismail mendesak program jaminan kesehatan nasional (JKN) yang dikelola Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dievaluasi. Pasalnya, sejauh ini banyak keluarga miskin (gakin) yang tidak mendapat asuransi kesehatan secara gratis. Justru tak sedikit keluarga menengah ke atas yang mendapat kartu JKN secara gratis.

Ismail mengungkapkan, selalu ada keluhan dari masyarakat terkait program JKN. Pendistribusian kartu tersebut banyak yang tidak tepat sasaran. Akibatnya, gakin yang seharusnya menerima JKN secara gratis malah dipaksa untuk membayar oleh BPJS. Hal itu terjadi karena tidak semua gakin terdata di BPJS sebagai penerima jaminan kesehatan gratis.

”Program JKN ini memang perlu dievaluasi karena banyak yang tidak tepat sasaran. Yang miskin tidak menerima, yang kaya malah berobat secara gratis. Kami mendesak secepatnya pihak terkait melakukan koordinasi. Misalnya dinkes, dinsosnakertrans, dan BPJS,” papar Ismail, kemarin (10/11).

Selain tiga instansi tersebut, menurut politisi Partai Demokrat ini, Badan Pusat Statistik (BPS) penting untuk dilibatkan. Sebab, kategori miskin yang berhak menerima jaminan kesehatan secara gratis mengacu pada data BPS. BPS dituntut untuk senantiasa memperbaharui data penduduk yang ada di Pamekasan.

”Keluarga miskin yang tidak mendapatkan jaminan kesehatan secara gratis di Pamekasan harus diutamakan. Dinas terkait harus betul-betul jeli dan kroscek langsung ke lapangan. Apakah layak atau tidak, jangan hanya terima data di atas meja,” ujar Ismail.

Lebih lanjut, Ismail berpendapat, BPJS juga perlu melakukan sosialisasi secara masif ke masyarakat. Sebab selama ini banyak masyarakat yang tidak paham regulasi jaminan kesehatan. Akibatnya masyarakat enggan untuk mengurus jaminan kesehatan ke BPJS.

”Sosialisasi dari BPJS kurang maksimal ke bawah. Masyarakat juga mengeluh karena birokrasinya tidak simpel. Kami minta satu pintu, seperti apa prosesnya harus jelas,” tegas dia. (mam/hud) (radar)

Tidak ada komentar