Gus Ipul Sebut Ulama Sebagai Pahlawan
Pamekasan, 25/10 - Wakil Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf (Gus Ipul), menyebut jika ulama adalah sosok pahlawan yang juga ikut berjuang untuk kemerdekaan bangsa Indonesia. Hal itu disampaikan saat memberikan sambutan dalam acara Haul Thoriqoh Naqsabandiah Mudzhariyah, Gersempal Sampang di Masjid Agung Asy'Syuhada Pamekasan. Sabtu (25/10/14) malam.
"Dulu ulama kita berjuang dulu untuk membuat tanah air, setelah tanah air terbentuk baru mengisinya dengan dakwah," katanya.
"Ulama dan kiai semunya adalah pejuang, kiai ini tidak pernah mementingkan hasil, yang penting terus memperjuangkan kebenaran. Sekarang kita berjuang untuk menguisi tanah air ini agar selamat dan diberi berkah oleh Allah," sambungnya.
Orang nomor 2 di lingkungan Pemerintah Provinsi Jatim itu menuturkan, jika para ulam dan kyai hanya memikirkan dirinya sendiri, maka tanah air ini tidak akan pernah ada, sebab adanya tanah air ini juga berkat keikhlasan perjuangan para ulama.
"Maka tanah air tercinta ini harus kita pertahankan, kalau ada yang kurang mari kita perbaiki bersama-sama," tegasnya,
Acara Haul akbar itu, kata dia, adalah bagian dari cara untuk mengenag jasa para ulama yang telah wafat. "Inilah salah satu ajaran ulama untuk kita selalu mencoba mengenangnya, untuk mengingat para jasa ulama, untuk sering menggelar Haul semacam ini," urainya.
Sehingga, kata dia, ulama memang harus selalu dikenang dan didoakan, sebab jasa-jasa dan perjuangannya serta kebaikannya sangatlah besar.
"Ingat pelajaran dari rosul, yang namanya kebaikan itu tidak akan rusak, dan hilang, bahkan kebaikan itu tetap akan melekat walaupun orang yang berbuat kebaikan itu sudah wafat," paparnya.
"Ya gak tahu kalau wakil Gubernur ini, kalau nanti mati masih diingat gak, sekarang masih diundang-undang dan dingat terus, ya meskipun oleh panitia masjid ya lumayan," candanya yang disambut tawa oleh ribuan jamaah yang hadir saat itu.
Sehingga, ia juga berharap kepada seluruh umat Islam agar selalu mengenang jasa-jasa para pahlawan khususnya para ulamaa yang ikut berjuang untuk kemerdekaan bangsa Indonesia.(EA/MM) (Media Madura)
"Dulu ulama kita berjuang dulu untuk membuat tanah air, setelah tanah air terbentuk baru mengisinya dengan dakwah," katanya.
"Ulama dan kiai semunya adalah pejuang, kiai ini tidak pernah mementingkan hasil, yang penting terus memperjuangkan kebenaran. Sekarang kita berjuang untuk menguisi tanah air ini agar selamat dan diberi berkah oleh Allah," sambungnya.
Orang nomor 2 di lingkungan Pemerintah Provinsi Jatim itu menuturkan, jika para ulam dan kyai hanya memikirkan dirinya sendiri, maka tanah air ini tidak akan pernah ada, sebab adanya tanah air ini juga berkat keikhlasan perjuangan para ulama.
"Maka tanah air tercinta ini harus kita pertahankan, kalau ada yang kurang mari kita perbaiki bersama-sama," tegasnya,
Acara Haul akbar itu, kata dia, adalah bagian dari cara untuk mengenag jasa para ulama yang telah wafat. "Inilah salah satu ajaran ulama untuk kita selalu mencoba mengenangnya, untuk mengingat para jasa ulama, untuk sering menggelar Haul semacam ini," urainya.
Sehingga, kata dia, ulama memang harus selalu dikenang dan didoakan, sebab jasa-jasa dan perjuangannya serta kebaikannya sangatlah besar.
"Ingat pelajaran dari rosul, yang namanya kebaikan itu tidak akan rusak, dan hilang, bahkan kebaikan itu tetap akan melekat walaupun orang yang berbuat kebaikan itu sudah wafat," paparnya.
"Ya gak tahu kalau wakil Gubernur ini, kalau nanti mati masih diingat gak, sekarang masih diundang-undang dan dingat terus, ya meskipun oleh panitia masjid ya lumayan," candanya yang disambut tawa oleh ribuan jamaah yang hadir saat itu.
Sehingga, ia juga berharap kepada seluruh umat Islam agar selalu mengenang jasa-jasa para pahlawan khususnya para ulamaa yang ikut berjuang untuk kemerdekaan bangsa Indonesia.(EA/MM) (Media Madura)
Post a Comment