Mengenal Ali Karrar dan Khairul Umam, Santri yang Hafal Ribuan Hadis
PAMEKASAN - Kaum santri yang fokus pada pendalaman ilmu agama (tafaqquh fiddin) dinilai mulai menurun. Di tengah kondisi itu, dua santri Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata yakni Ali Karrar dan Khairul Umam sukses menghafal ribuan hadit dan belasan kitab kuning.
Puluhan kitab kuning di kamar Ali Karrar dan Khairul Umam tertata rapi. Sementara sebagian kitab lainnya berserakan di atas meja kecil. Kitab-kitab itu menghiasi kamar yang berukuran sekitar 4×4 meter di komplek Pondok Pesantren Mambaul Ulum, Desa Bata-Bta, Kecamatan Palengaan.
Kitab yang berserakan itu bukan karena diabaikan, namun sebaliknya. Puluhan kitab kuning itu menjadi ”makanan” Ali Karrar dan Khairul Umam setiap hari. Dari kesungguhan belajar itu, mereka berdua mampu menghafal 4 ribu hadis dari berbagai kitab yang dipelajari. Remaja yang masih berumur 17 itu juga sukses menghafal belasan kitab kuning.
Menghafal ribuan hadis dan belasan kitab bagi Ali Karrar dan Khairul Umam diakui bukan hal yang mudah. Mereka membutuhkan ketekunan dan kesabaran dalam belajar. Konsep man jadda wa jada (barang siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil) dijadikan komitmen mereka dalam belajar.
Berhasil menghafal ribuan hadis dan belasan kitab dilalui dengan waktu yang tidak singkat. Ali Karrar dan Khairul Umam butuh waktu lima tahun untuk bisa menghafal hadis dan kitab dengan lancar. ”Saya menghafal sedikit demi sedikit, lalu hasilnya saya ulang setiap waktu. Kalau siang saya beajar dari pukul 08.00 hingga pukul 11.00. Kalau malam saya belajar dari pukul 19.00 hingga 21.30 yang dibimbing langsung oleh ustad pendamping,” ungkap Ali Karrar.
Hal serupa disampaikan Khairul Umam. Santri asal Bangkalan ini awalnya selama satu minggu menghafal setiap hari 10 hadis. Namun selanjutnya dia mampu menghafal 50 hadis bahkan lebih dalam sehari. Dalam 2,5 bulan dia berhasil menghafal ribuan hadis yang ada di kitab Bulughul Maram dan Lubabun an Nuql. ”Target saya menghafal per juz dalam kurun waktu yang ditentukan. Setelah itu saya hafalkan lagi,” ucapnya.
Ketua Pengurus Ponpes Mambaul Ulum Akhmad Khusairi menjelaskan, kesuksesan Ali Karrar dan Khairul Umam tidak hanya karena faktor rajin belajar. Tapi juga berkat usaha mendekatkan diri kepada Allah. ”Salat Tahajud, salat Duha, dan salat sunnah lainnya sangat ditekankan untuk dilaksanakan semua santri. Semoga Allah berkenan membukakan hati para santri agar mudah menyerap ilmu,” ucapnya. (*/hud) (radar)
Puluhan kitab kuning di kamar Ali Karrar dan Khairul Umam tertata rapi. Sementara sebagian kitab lainnya berserakan di atas meja kecil. Kitab-kitab itu menghiasi kamar yang berukuran sekitar 4×4 meter di komplek Pondok Pesantren Mambaul Ulum, Desa Bata-Bta, Kecamatan Palengaan.
Kitab yang berserakan itu bukan karena diabaikan, namun sebaliknya. Puluhan kitab kuning itu menjadi ”makanan” Ali Karrar dan Khairul Umam setiap hari. Dari kesungguhan belajar itu, mereka berdua mampu menghafal 4 ribu hadis dari berbagai kitab yang dipelajari. Remaja yang masih berumur 17 itu juga sukses menghafal belasan kitab kuning.
Menghafal ribuan hadis dan belasan kitab bagi Ali Karrar dan Khairul Umam diakui bukan hal yang mudah. Mereka membutuhkan ketekunan dan kesabaran dalam belajar. Konsep man jadda wa jada (barang siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil) dijadikan komitmen mereka dalam belajar.
Berhasil menghafal ribuan hadis dan belasan kitab dilalui dengan waktu yang tidak singkat. Ali Karrar dan Khairul Umam butuh waktu lima tahun untuk bisa menghafal hadis dan kitab dengan lancar. ”Saya menghafal sedikit demi sedikit, lalu hasilnya saya ulang setiap waktu. Kalau siang saya beajar dari pukul 08.00 hingga pukul 11.00. Kalau malam saya belajar dari pukul 19.00 hingga 21.30 yang dibimbing langsung oleh ustad pendamping,” ungkap Ali Karrar.
Hal serupa disampaikan Khairul Umam. Santri asal Bangkalan ini awalnya selama satu minggu menghafal setiap hari 10 hadis. Namun selanjutnya dia mampu menghafal 50 hadis bahkan lebih dalam sehari. Dalam 2,5 bulan dia berhasil menghafal ribuan hadis yang ada di kitab Bulughul Maram dan Lubabun an Nuql. ”Target saya menghafal per juz dalam kurun waktu yang ditentukan. Setelah itu saya hafalkan lagi,” ucapnya.
Ketua Pengurus Ponpes Mambaul Ulum Akhmad Khusairi menjelaskan, kesuksesan Ali Karrar dan Khairul Umam tidak hanya karena faktor rajin belajar. Tapi juga berkat usaha mendekatkan diri kepada Allah. ”Salat Tahajud, salat Duha, dan salat sunnah lainnya sangat ditekankan untuk dilaksanakan semua santri. Semoga Allah berkenan membukakan hati para santri agar mudah menyerap ilmu,” ucapnya. (*/hud) (radar)
Post a Comment