Pengait Beton Dicuri, Tanggul Jebol
Pengait Beton Dicuri, Tanggul Jebol |
Hal tersebut membuat Bupati Pamekasan Ach. Syafii geram. Terlebih, tanggul tersebut sudah menghabiskan dana sekitar Rp 40 miliar. Dana tersebut sesuai dengan anggaran yang diajukan Pemkab Pamekasan ke Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas.
Kemarin (9/1), Ach. Syafii menyampaikan kekecewaannya kepada sejumlah media. Menurut dia, pembangunan beton tersebut tidak lepas dari adanya usulan warga setempat yang disampaikan kepada dirinya. Itu menyusul kekhawatiran akan terjadinya abrasi yang mengancam perumahan warga.
”Saya tak habis pikir bagaimana dulu saya bertemu langsung dengan rakyat sekitar dan mereka meminta tanggul karna hantaman ombak. Tapi setelah dibangun, malah dirusak sendiri,” ujarnya.
Ach. Syafii mengaku, jebolnya penahan ombak tersebut dikarenakan besi pengait antara beton ke beton dicuri warga. Itu setelah dirinya mendapat laporan resmi dari camat setempat mengenai penyebab jebolnya tanggul. ”Informasinya, besi pengait dari beton ke beton itu dicuri masyarakat dan kemudian diduga dijual,” paparnya.
Bupati mengaku sangat prihatin dengan kejadian tersebut. Dirinya berjanji, dalam waktu dekat akan turun ke lokasi untuk mengecek rusaknya tanggul. Kemudian, dia akan menyampaikan kondisi tersebut ke provinsi.
”Maunya mereka (oknum warga, Red) itu apa. Dulu minta agar dibangun penangkal ombak, tapi setelah dibangun mereka rusak sendiri. Lantas mau apa lagi jika seperti ini. Kenapa warga sekitar tidak melakukan pengawasan, padahal itu menjadi kepentingan mereka,” sesalnya.
Dijelaskan, pembangunan penangkal ombak dilakukan di dua lokasi berbeda. Masing-masing di Kecamatan Pasean dan Batumarmar. Anggaran untuk pembangunan tanggul tersebut dicairkan secara bertahap.
”Pertama masing-masing dicairkan Rp 25 miliar untuk pembelian pasir dan lain-lainnya. Sedangkan tahap kedua saya tidak begitu tahu, tapi perkiraan saya masing-masing tanggul menghabiskan 40 miliar,” pungkasnya. (sin/fei)
Post a Comment