Meningkatkan Budaya Gotong Royong di Pamekasan Yang Sajhen Terkikis
Budaya
gotong royong masyarakat di Kabupaten Pamekasan khususnya dan di Indonesia
umumnya, saat ini sudah semakin terkikis oleh individualisme masyarakat. Hal
itu disebabkan tidak adanya kepedulian masyarakat ketika ada kegiatan bersama,
masyarakat sudah tidak lagi memiliki kebersamaan untuk saling membantu.
Hal itu disampaikan Bupati Pamasan Achmad Syafi’i Senin siang
setelah membuka kegiatan pencanangan bulan bhakti gotong royong masyarakat
Kabupaten Pamekasan di Pendopo Ronggosukowati. Untuk membangkitkan kembali
budaya gotong royong, bupati bersama jajaran pimpinan SKPD akan turun ke
masyarakat melalui suatu kegiatan. Sebab saat ini budaya gotong royong tidak
hanya di desa saja yang sudah semakin terkikis, tetapi di perkotaan juga
mengalami hal yang sama.
Dalam
kegiatan pencanangan bulan bhati gotong royong masyarakat Kabupaten Pamekasan,
bupati menyampaikan beberapa hadiah dan penghargaan kepada masyarakat yang
sukses mengawal kegitan pembangunan. Di antaranya adalah kelompok tani yang
berhasil memenangkan lomba budidaya sapi Madura asli tingkat Jawa Timur,
penghargaan kepada kelompok usaha budidaya madu dan kegiatan lainnyakegiatan gotong royong di Desa laden alhamdulillah masih tebal, karena didesa kami masyarakatnya masih bersuasana pedesaan dan masih banyak penduduk asli, Oleh karena itu, kita sebagai warga yang baik dan menjunjung tinggi budaya bangsa Indonesia harus melestarikan kerja sama dalam bentuk gotong royong ini.
mari kita lestarikan Gotong Royong Karena kita malu dengan slogan madureh. " TRETAN DHIBIK" "TRETAN MANIA" Dsb.
Post a Comment