Millenial Talent Hub (MTH) Harapan Generasi Muda Pamekasan Menjadi Pengusaha.
DPMPTSPNaker-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, menggelar Millenial Talent Hub (MTH) bertempat di Peringgitan Dalam Mandhapa Aghung Ronggosukowati.
Kegiatan
diselenggarakan Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan
Ketenagakerjaan (DPMPTSP Naker) itu bertujuan untuk memotivasi anak-anak muda
untuk menjadi pengusaha sukses. Terutama mereka yang telah mengikuti program
wirausaha baru (WUB).
Millenial
Talent Hub yang diikuti oleh peserta WUB tersebut dilaksanakan secara virtual
dari 13 kecamatan dengan pemateri Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam, dan Rian
Herviansyah dari Jakarta.
Hadir juga
dalam kegiatan tersebut, Plt Kepala DPMPTSP Naker, Supriyanto, dan Plt Kepala
Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Abd. Fata.
Bupati
Pamekasan, Baddrut Tamam pada kesempatan tersebut menyampaikan, untuk menjadi
pengusaha bukanlah pekerjaan yang mudah, melainkan harus bekerja luar biasa dan
memberikan yang terbaik atas produk yang dihasilkan. Karena, terjun di dunia
usaha itu harus mampu berkompetisi secara dinamis.
“Mengibarkan
menjadi pengusaha itu sama halnya dengan kita mengatakan bahwa kita ingin
menjalani kehidupan yang penuh tantangan, penuh dinamika dan penuh riang
gembira. Karena harus membuat orang bahagia dan nyaman ketika bermitra dengan
kita,” ujar Mas Tamam.
Bupati dengan
sederet prestasi ini menambahkan, setiap pengusaha harus mampu menghasilkan
produk yang inovatif sesuai dengan tuntutan zaman agar mampu bersaing di
pasaran. Karena model sebuah produk akan menentukan nilai jual.
“Tidak atas
nama konsistensi lantas sepatu model tahun 50an dijual sekarang. Ya, tidak
laku. Perlu pendekatan berkebaruan yang kita lakukan untuk melihat market.
Kebutuhan pasar, keinginan pasar, model pasar, dan kemasan yang lagi trend,”
jelasnya.
Salah satu
cara untuk menjadi pengusaha sukses harus yakin dengan apa yang dilakukannya,
termasuk terhadap kepribadiannya sendiri dan tidak bergantung kepada orang
lain.
Bupati
menceritakan perjalanannya saat berikhtiar menjadi pengusaha yang dijalaninya
saat sedang kuliah di Malang. Usaha krupuk yang ia tekuni kala itu tergolong
sukses lantaran mampu meraup untung sekitar Rp 2,5 juta setiap minggu. Meskipun
usaha yang dijalani hasil kerja sama dengan teman akrabnya.
“Saat itu
saya bersama teman saya itu punya 20 karyawan. Setiap minggu kalau ditotal itu
dapatnya Rp 2,5jt. Jadi satu bulan Rp 10 juta di era awal tahun 2000-an. Dari
itu, saya berpikir kalau bisnis itu menyenangkan,” tandasnya.
Menurutnya, berbisnis tersebut harus berinovasi, ada keinginan, strategi, ada komitmen dan konsistensi. Misalnya peserta yang terjun di dunia rias, harus mampu mencari peluang, dan pasar sesuai lokasi usaha yang dijalankan.
Pihaknya akan
senantiasa mendorong melalui program yang dicanangkan agar generasi muda di
Pamekasan mampu menjadi pengusaha sukses.
“Setelah nanti sukses, ajak orang lain untuk
menjadi sukses juga. Ajari teman dan tetangganya tentang ilmu menjadi sukses,”
ajak Mas Tamam, orang nomor satu di bumi Gerbang Salam.
Post a Comment