Berangkat dari Keresahan, Pemuda Pamekasan Gelar Sarasehan Pemuda
Pamekasan, 28/10 - Dalam ranga memperingati hari sumpah pemuda yang ke-86, pemuda Pamekasan yang tergabung dalam CSO (Civil Socity Organisation) Madura Fondation, menggelar sarasehan Pemuda 2014. Selasa (28/10/14) pagi.
Dalam acara yang digelar di aula Pendopo Ronggosukowati Pamekasan itu, berbagai materi mengupas sejumlah persoalan kepemudaan yang terjadi di wilayah Madura.
Sejumlah pemeteri muda dari berbagai profesi dihadirkan dalam sarasehan itu, antara lain ketua DPRD Pamekasan Halili, Imaduddin, Firman Syah Ali, ketua komisi I DPRD Pamekasan Ismail Marzuki, anggota DPRD Sumenep Abrari Al-Zael, dan akademisi dari Kabupaten Sampang Robik Jaizi.
Direktur CSO Madura Fondation Munhari Bariel mengatakan, digelarnya acara itu berangkat dari keresahan yang terjadi karena pemuda Madura sudah mulai kehilangan karakternya.
Bahkan, kata dia, pemuda sudah mulai hidup dengan pemikiran yang hidonis dan praktis, sehingga tidak lagi berkarakter dan mempunyai keinginan kuat untuk berbuat bagi bangsa dan negaranya.
"Ini berangkat dari sebuah keresahan yang terjadi ditengah-tengah kehidupan pemuda kita yang mulai kehingan arah, sehingga sarasehan ini kita gelar agar pemuda kembali pada track yang benar," urainya.
Selain itu, ia mengajak pemerintah untuk terus memberikan perhatian lebih kepada pemuda di berbagai wilayah di pulau Madura, sebab pemuda adalah pemegang estafet dalam kehidupan berbagasa dan bernegara, sehingga potensi pemuda bisa diarahkan pada hal-hal yang positif.
Peserta dalam acara itu, yakni berbagai pemuda dari organisasi kepemudaan dan mahasiswa, bahkan pengurus Organisasi Siswa Intra Sekolah (Osis) dari berbagai sekolah juga hadir dalam serasehan tersebut.(EA/MM) (Media Madura)
Dalam acara yang digelar di aula Pendopo Ronggosukowati Pamekasan itu, berbagai materi mengupas sejumlah persoalan kepemudaan yang terjadi di wilayah Madura.
Sejumlah pemeteri muda dari berbagai profesi dihadirkan dalam sarasehan itu, antara lain ketua DPRD Pamekasan Halili, Imaduddin, Firman Syah Ali, ketua komisi I DPRD Pamekasan Ismail Marzuki, anggota DPRD Sumenep Abrari Al-Zael, dan akademisi dari Kabupaten Sampang Robik Jaizi.
Direktur CSO Madura Fondation Munhari Bariel mengatakan, digelarnya acara itu berangkat dari keresahan yang terjadi karena pemuda Madura sudah mulai kehilangan karakternya.
Bahkan, kata dia, pemuda sudah mulai hidup dengan pemikiran yang hidonis dan praktis, sehingga tidak lagi berkarakter dan mempunyai keinginan kuat untuk berbuat bagi bangsa dan negaranya.
"Ini berangkat dari sebuah keresahan yang terjadi ditengah-tengah kehidupan pemuda kita yang mulai kehingan arah, sehingga sarasehan ini kita gelar agar pemuda kembali pada track yang benar," urainya.
Selain itu, ia mengajak pemerintah untuk terus memberikan perhatian lebih kepada pemuda di berbagai wilayah di pulau Madura, sebab pemuda adalah pemegang estafet dalam kehidupan berbagasa dan bernegara, sehingga potensi pemuda bisa diarahkan pada hal-hal yang positif.
Peserta dalam acara itu, yakni berbagai pemuda dari organisasi kepemudaan dan mahasiswa, bahkan pengurus Organisasi Siswa Intra Sekolah (Osis) dari berbagai sekolah juga hadir dalam serasehan tersebut.(EA/MM) (Media Madura)
Post a Comment